Minggu, 12 Juli 2015

Vegetable Cutting ( Potongan Sayuran )

Vegetable Cutting adalah berbagai jenis potongan sayuran atau bahan makanan yang digunakan untuk pengolahan masakan.

 

Macam-macam bentuk potongan (Vegetable Cutting):

  1. ALLUMETTES atau MACHESTIK : Potongan tipis panjang dengan ukuran 1/2 mm x 4 cm , seperti korek api, biasanya pada kentang dan lobak.
  2. BRUNOISE : Potongan yang berbentuk kubus kecil dengan ukuran 1 x 1 x 1 mm. Potongan ini lebih kecil dari Macedoine, biasanya digunakan pada wortel, lobak dan bawang merah.
  3. CHIFFONADE : Potongan sayuran yang khusus untuk kol seperti untuk salad yang diiris tipis setebal 1-2 mm memanjang.
  4. CHOPPED : Potongan cincang halus maupun kasar.
  5. CONCASSER : Potongan chopped tetapi lebih kasar dalam ukuran dan potongannya.
  6. CUBE : Potongan dalam bentuk dadu ukuran 12 mm x 12 mm x 25 mm.
  7. EMINCER : Memotong hingga menjadi potongan yang sangat tipis.
  8. FRITE : Potongan sisi persegi panjang dengan ukuran 8-12 x 7 mm.
  9. JARDINIÈRE/ BATONNET : Potongan sayuran yang berbentuk balok dengan ukuran 4 1/2 x 1/2 cm.
  10. JULIENE : Potongan yang berbentuk seperti batang korek api, balok, dengan ukuran 3 x 1 x 1 mm. Potongan ini lebih halus dari Allumette, biasanya digunakan pada wortel, kubis, dan bawang Bombay
  11. LARGE DICE : Potongan dengan ukuran 2 x 2 x 2 cm.
  12. MACEDOINE : Potongan yang berbentuk kubus kecil dengan ukuran 1 x 1 x 1 cm. Biasanya pada wortel, buncis, kentang, dan lobak
  13. MEDIUM DICE : Potongan dengan ukuran 12 x 12 x 12 mm.
  14. MINCE : Memotong secara chop tetapi dalam potongan yang lebih baik dan teratur.
  15. SHRED : Memotong dengan bentuk panjang dan tipis. Potongan dapat juga dilakukan dengan parutan keju dan potonga kasar
  16. SLICE : Memotong dengan potongan melintang atau miring dan harus rata.
  17. SMALL DICE : Memotong dengan ukuran 6 x 6 x 6 mm.

Selasa, 30 Juni 2015

Inilah Prospek Kerja Lulusan Pariwisata




Saat berbicara masalah Pariwisata pasti yang muncul dibenak kita semua adalah jalan-jalan ke tempat wisata terutama Pantai. Padahal Pariwisata bukan Cuma jalan-jalan aja loh. Banyak banget kegiatan yang bisa dilakukan saat kita menjadi Mahasiswa Jurusan Pariwisata. Lalu saat ditanya, memang kuliah di Pariwisata mau jadi apa . Banyak sekali di luaran sana yang sampai saat ini masih ragu dengan Prospek Jurusan ini untuk kedepannya. Berikut ini adalah ulasan tentang Prospek Kerja anak Pariwisata di setiap Program Studi, Check it out :

1.    Pengelolaan Pariwisata
 
Jurusan ini menerapkan program pendidikan pariwisata yang berbasis keilmuan hingga pengambilan keputusan mengenai kebijakan pariwisata. Fokus keilmuan yang dipelajari pada jurusan hospitality adalah pendidikan ataupun pengetahuan dalam hal manajemen pariwisata dan keakomodasian pada umumnya. Karena sifatnya keilmuan, maka lulusannya berhak menyandang gelar Sarjana Pariwisata (S.Par). Dalam hal prospek kerja, lulusan dari jurusan hospitality dapat bekerja di bidang industri pariwisata, pemerintahan, peneliti, konsultan pariwisata, dan dosen/guru yang professional dalam bidang pariwisata.

2.    Usaha Perjalan Wisata
Berbeda halnya dengan jurusan hospitality yang berbasis keilmuan, jurusan Usaha Perjalanan Wisata memiliki basis vokasi dengan jenjang Ahli Madya. Pendidikan yang diberikan pada jurusan ini merupakan pendidikan ketrampilam dalam bidang pengelolaan Usaha Perjalanan Wisata (tour)l khususnya dibidang produk jasa perjalanan wisata, chargo/kurir, ticketing, guiding serta Produk lainnya. Sehingga prospek kerja lulusannya juga pada bidang yang disebutkan di atas. Lulusan dari jurusan ini akan mendapat gelar Ahli Madya Pariwisata (A.Md. Par).

3.    Management Bisnis Perjalan Wisata
Selanjutnya kita menuju ke jurusan yang satu rumpun dengan jurusan usaha perjalanan wisata, yaitu jurusan manajemen bisnis perjalanan wisata. Perbedaan antara jurusan ini dengan  jurusan usaha perjalanan wisata adalah pada jurusan ini pendidikan vokasi yang diterapkan setara dengan jenjang sarjana Strata Satu ( S1) atau disebut dengan Diploma 4 (D4). Oleh karenanya gelar lulusannya pun berbeda, yaitu Sarjana Sain Terapan Pariwisata (S.ST.Par). Keterampilan yang diajarkan pada jurusan ini meliputi Manajemen/pengelolaan bidang Usaha Wisata baik manajemen Travel Biro dan Pariwisatal secara keseluruhan maupun dibidang produk jasa wisata perjalanan wisata, chargo/kurir, ticketing, guiding serta Produk lainnya. Untuk prospek kerja, lulusan manajemen perjalanan wisata dapat bekerja dalam bidang industri tour dan travel seperti: Ticketing, Tour Planner, Guide, Cargo/Peti Kemas-Ekspedisi, Transportasi dan sebagainya. Disamping itu, juga untuk memenuhi kebutuhan Dosen/Guru praktisi dibidang pariwisata, dan bidang Pemerintahan – Pariwisata.

4.    Perhotelan dan Administrasi Perhotelan
Jurusan perhotelan dan adiministrasi hotel merupakan jurusan yang memiliki kemiripan dari segi program pendidikannya yang bersifat vokasi. Namun, perbedaan kedua jurusan ini terletak pada jenjangnya. Jurusan perhotelan merupakan jurusan dengan jenajng pendidikan diploma 3 (D3) sehingga gelar lulusannya adalah Ahli Madya Pariwisata (A. Md. Par), sementara jurusan administrasi hotel memiliki program pendidikan jenjang diploma 4 (D4) sehingga gelar lulusannya adalah Sarjana Sain Terapan Pariwisata (S.ST. Par). Dalam hal prospek kerja, kedua jurusan ini sama seperti namanya tentu akan lebih profesional bekerja pada bidang industri perhotelan. Namun, tidak menutup kemungkinan lulusan jurusan perhotelan maupun administrasi hotel dapat dengan profesional bekerja pada bidang usaha Restaurant & bar, Café, Catering, Laundry, Bakery dan sebagainya. Disamping itu, juga untuk memenuhi kebutuhan tenaga pengajar Dosen/Guru praktisi dibidang pariwisata dan bidang Pemerintahan – Pariwisata.


Pancake Wortel


http://www.sunpride.co.id/wp-content/uploads/2013/03/MG_7373.jpg

Bahan :
1. Susu vanila cair 150 ml
2. Telur ayam 1 butir
3. Wortel 50 gram, kukus dan haluskan
4. Mentega 2 sendok makan, lelehkan
5. Tepung terigu 100 gr
6. Gula pasir 40 gr
7. Baking soda 1/2 sendok teh

Bahan topping :
1. Keju ( sesuai selera )

Cara membuat :
1. Campurkan susu cair, telur dan mentega kocok dengan kecepatan tinggi lalu sisihkan
2. Tambahkan tepung terigu, gula pasir, wortel ( sudah dihaluskan ), baking soda dan garam, aduk hingga rata dan mengental
3. Panaskan teflon di atas api kecil. Tuang adonan hingga ketebalan 1 cm, biarkan berlubang. masak diatas api kecil hingga setengah matang
4. tambahkan topping, biarkan masak hingga matang
5. Sajikan

Untuk 6 porsi ( selamat mencoba )

Pengertian Pariwisata ( Tourism )



Pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta, secara etymologi terdiri dari pari=banyak atau berulang-ulang, dan wisata = perjalanan atau bepergian. Pariwisata berarti perjalan yang dilakukanberkali-kali dari suatu tempat ke tempat lainnya.
Kata pariwisata muncul setelah diadakan Musyawarah Nasional Tourisme II di tretes, Jawa Timur tahun 1958 (sebelumnya digunakan istilah Tourisme). Pada saat itu kata tourisme diganti dengan Dharmawisata untuk perjalanan antara kota daerah tujuan wisata dalam negeri (Indonesia), dan Pariwisata untuk perjalanan antara benua atau negara. Untuk selanjutnya pada tahun 1960 lebih dikenal istilah pariwisata, pada saat Dewan Tourisme Indonesia berubah menjadi Dewan Pariwisata Indonesia. Sedangkan orang yang melakukannya digolongkan dalam dua kategori yaitu wisatawan mancanegara (asing) dan wisatawan nusantara (domestik).
Beberapa definisi pariwisata, sebagai berikut:
1.  Tourism is activities of persons traveling to and staying in places outside their usual  enviroment for not more than one consecutive year for leasure, business, and other purposes not related to the exercise of an activity remunerated from within the place visited ( World Tourism Organization ( WTO ) )
2.  Tourism is the sum of phenomena and relationships arising from travel and stay of non resident in so far as they do not lead to permanent resident and are not conected with any earning activity ( International Association of Scientific Expert in Tourism ( AIEST ) )
3.  Tourism is the totality of the relationship and phenomena arising from the travel and stay of strangers, provided that they stay does not imply the establishment of a permanent residence and is not connected with a remunerative activities ( Hunziker and Krapf tahun 1942 )
4.  The sum of processes, activities, and outcomes arising from the interaction among tourist, tourist supplies, host governments, host communities, origin governments, universities, community collagues, and Non-government organizations ( NGO's ) in the process of atracting, hosting, transporting and managing tourist and other visitor ( Weaver & Lawton tahun 2006 )
5.   Kepariwisataan dalam dunia modern pada hakekatnya adalah suatu cara untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam memberi hiburan rohani dan jasmani setelah beberapa waktu bekerja setelah mempunyai modal untuk melihat-lihat daerah atau negara lain., disebut pariwisata dalam dan pariwisata luar negeri (Ketetapan MPRS No. I-II Tahun 1960).
6.     Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain, dengan maksud bukan utnuk berusaha (bisnis) atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut guna pertamasyaan dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beranekaragam (Yoeti, 1985).
7.    Pariwisata adalah gabungan gejala dan hubungan yang timbul dari interaksi wisatawan, bisnis, pemerintah tuan rumah serta masyarakat tuan rumah dalam proses menarik dan melayani wisatawan-wisatawan serta para pengunjung lainnya (Robert Meintosh dan Shashikant Gupta),
8.    Pariwisata dalam arti modern adalah merupakan gejala zaman sekarang yang didasarkan ata kebutuhan akan kesehatan dan pergantian udara, penilaian yang sadar dan menumbuh terhadap bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas dalam masyarakat manusia, sebagai hasilperkembangan perniagaan, industri dan perdagangan serta penyempurnaan alat-alat pengangkutan (E Guyer Freuler, dikutip dari Pendit, 1980).

Dalam definisi pariwisata tersebut, terdapat hal yang sama yaitu:
a.    Perjalanan dilakukan untuk sementara waktu,
b.    Perjalanan dilakukan dari suatu tempat (origin) ke tempat lainnya (destination),
c.    Perjalanan harus selalu dikaitkan dengan pertamasyaan atau rekreasi,
d. Orang yang melakukan perjalanan tidak mencari nafkah di daerah yang dikunjungi dan semata-mata sebagai konsumen di tempat tersebut.
Kegiatan pariwisata mengalami perkembangan, di antaranya adalah adanya wisatawan yang melakukan kegiatan bisnis pada saat melakukan kegiatan wisata. Oleh karena itu point d., mengalami perubahan.
Menurut Internasional Union of Official Travel Organizations (IUOTO), para wisatawan diartikan sebagai orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan dalam jangka waktu minimal 24 jam dan maksimal 3 bulan di dalam suatu negeri yang bukan merupakan negari dimana biasanya ia tinggal. Mereka yang termasuk kategori wisata meliputi:
a.    Orang-orang yang sedang mengadakan perjanalan untuk bersenang-senang, untuk keperluan pribadi, kesehatan, dan sebagainya,
b.    Orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan untuk maksud menghadiri pertemuan, mengikuti konferensi atau sebagai utusan berbagai macam badan atau organisasi,
c.    Orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan untuk kegiatan bisnis.
Menurut Saleh Wahab (1989), dalam kegiatan pariwisata terdiri dari tiga unsur yaitu manusia, tempat dan waktu. Manusia yaitu yang melakukan kegiatan pariwisata, ruang/tempat kegiatan pariwisata berlangsung dan waktu yaitu unsur tempo yang dihabiskan dalam perjalanan dan selama berdiam di daerah tujuan dalam kegiatan pariwisata.
Beberapa istilah yang terkait dengan pariwisata sebagai berikut :
1. Wisata yaitu perjalanan (travel),
2.Wisatawan: orang yang melakukan perjalanan (traveller),
3.Pariwisata: perjalanan yang dilakukan dari suatu tempat ke tempat lain (tour).
4.Picnic: suatu perjalanan bertujuan utnuk rekreasi yang, dilakukan tidak jauh dari tempat kediaman, direncanakan dan diorganisasikan secara sendiri atau bersama-sama dan perjalanan dilakukan kurang dari 12 jam.
5.Tour: perjalanan yang dilakukan dari suatu tempat ke tempat lain dengan suatu maksud, tetapi selalu mengandalkan perjalanan itu untuk tujuan bersenang-senang (pleasure) dan perjalanan dilakukan lebih dari 24 jam.
6.Trip/excursion: perjalanan yang dilakukan dalam rangka perjalanan wisata (tours) yang sedang dilaksanakan.